Kalau kamu lagi kepikiran bikin aplikasi, pasti muncul satu pertanyaan besar: “mending bikin aplikasi mobile, web, atau desktop ya?” Nah, ini pertanyaan klasik yang sering bikin pusing, apalagi kalau baru pertama kali terjun ke dunia pengembangan software.
Sebenarnya jawabannya nggak bisa cuma hitam putih. Semua platform punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada yang cocok buat bisnis rintisan, ada yang lebih pas buat perusahaan besar, ada juga yang enaknya dipakai kalau target pengguna itu anak muda yang aktif main HP.
Yuk kita obrolin lebih santai tentang pilihan memilih platform mobile, web, atau desktop, biar kamu bisa tentuin mana yang paling cocok buat kebutuhanmu.
Kenapa sih harus mikirin platform?
Bayangin gini: kamu bikin aplikasi desktop super canggih, tapi ternyata target pengguna lebih sering buka HP daripada duduk di depan laptop. Ya aplikasi kamu bisa-bisa cuma jadi pajangan di harddisk.
Sebaliknya, kalau kamu bikin aplikasi web yang ringan, tapi ternyata targetmu adalah perusahaan yang butuh aplikasi berat dengan data gede, ya bisa nggak kepakai juga.
Jadi, memilih platform itu bukan cuma soal teknis, tapi strategi. Salah pilih platform, bisa salah arah.
Platform mobile: selalu ada di kantong
Kalau ngomongin soal aplikasi mobile, rasanya udah jadi bagian hidup kita sehari-hari. Mau pesan makan? Buka aplikasi. Cari transportasi? Tinggal klik. Bahkan buat urusan bayar tagihan aja sekarang lebih gampang dari HP.
Kelebihan aplikasi mobile
-
Selalu dekat dengan pengguna: orang jarang lepas dari HP.
-
Bisa manfaatin hardware HP: kayak kamera, GPS, sensor sidik jari.
-
Bisa jalan offline: beberapa aplikasi bisa dipakai meski internetnya putus-putus.
-
UI/UX lebih mulus: karena udah disesuaikan layar kecil.
Kekurangan aplikasi mobile
-
Biayanya lumayan mahal: apalagi kalau mau bikin di Android dan iOS sekaligus.
-
Update ribet: harus lewat Google Play atau App Store.
-
Beda device beda cerita: performanya bisa berubah-ubah tergantung HP.
Platform web: gampang diakses dari mana aja
Kalau aplikasi web, enaknya tuh nggak ribet. Cukup buka browser, langsung jalan. Kamu nggak perlu install apa-apa, tinggal buka link.
Kelebihan aplikasi web
-
Praktis banget: nggak ada urusan download-install.
-
Update instan: semua langsung dapat versi terbaru.
-
Cross-device: bisa dibuka dari HP, laptop, atau tablet.
-
Biaya pengembangan lebih ramah kantong.
Kekurangan aplikasi web
-
Butuh internet stabil: kalau lemot, siap-siap kesel.
-
Fitur hardware terbatas: misalnya akses kamera atau sensor nggak bisa maksimal.
-
Kurang “halus” dibanding aplikasi mobile meski ada PWA.
Platform desktop: kuat dan serius
Walaupun sekarang banyak orang fokus ke mobile dan web, aplikasi desktop masih punya tempat tersendiri. Terutama di perusahaan atau buat aplikasi berat yang butuh performa tinggi.
Kelebihan aplikasi desktop
-
Performa stabil: cocok buat software berat, kayak desain atau editing.
-
Aman buat data penting: banyak kantor masih percaya desktop buat urusan serius.
-
Integrasi perangkat lengkap: bisa langsung konek ke printer, scanner, atau mesin kantor.
-
Nggak butuh internet: bisa jalan full offline.
Kekurangan aplikasi desktop
-
Kurang fleksibel: harus install manual.
-
Update ribet: pengguna harus unduh ulang kalau ada versi baru.
-
Mobilitas terbatas: nggak bisa dipakai di mana aja kayak aplikasi web atau mobile.
Perbandingan cepat: mobile vs web vs desktop
Biar gampang, nih aku buatin tabel perbandingannya:
Aspek | Mobile App | Web App | Desktop App |
---|---|---|---|
Cara akses | Download & install | Tinggal buka link | Install manual |
Performa | Kencang, sesuai device | Tergantung koneksi | Stabil, kuat |
Update | Lewat store | Otomatis di server | Harus install ulang |
Biaya | Biasanya mahal | Lebih murah | Tergantung kompleksitas |
Mobilitas | Super fleksibel | Fleksibel | Terbatas di PC |
Hardware support | Kamera, GPS, sensor | Terbatas | Printer, scanner, dll |
Cara memilih platform yang pas buat kamu
Sekarang kita sampai di bagian penting: gimana caranya memilih platform?
1. Lihat siapa target penggunamu
-
Kalau targetmu anak muda yang nggak bisa lepas dari HP → pilih mobile app.
-
Kalau targetmu perusahaan atau instansi → mungkin lebih cocok desktop app.
-
Kalau targetmu orang umum yang butuh akses cepat → web app bisa jadi pilihan.
2. Cek tujuan aplikasi
-
Butuh akses instan tanpa ribet → web app.
-
Butuh fitur kaya hardware → mobile app.
-
Butuh aplikasi berat dengan data besar → desktop app.
3. Sesuaikan dengan budget
-
Budget tipis → mulai dari web app.
-
Budget agak lega → mobile app.
-
Budget fleksibel tapi kebutuhan serius → desktop app.
4. Apakah butuh hardware khusus?
Kalau iya, sesuaikan sama platform yang bisa akses hardware itu.
Teknologi cross-platform: solusi hemat
Sekarang ada teknologi yang bikin kita bisa bikin aplikasi sekali, tapi bisa dipakai di banyak platform. Misalnya:
-
React Native & Flutter: bikin aplikasi mobile untuk Android dan iOS sekaligus.
-
Electron: bikin aplikasi desktop dari teknologi web.
-
PWA (Progressive Web App): aplikasi web yang bisa terasa kayak aplikasi mobile.
Enaknya, kamu bisa hemat waktu dan biaya.
Studi kasus biar lebih jelas
Kasus 1: Startup kuliner
Targetnya anak muda, pengen aplikasi gampang buat pesan makanan.
➡ Mobile app jadi pilihan, mungkin ditambah web versi ringan.
Kasus 2: Kantor akuntansi
Butuh software berat, bisa offline, data sensitif.
➡ Cocok pakai desktop app.
Kasus 3: Edukasi online
Butuh akses dari mana aja, device apa aja.
➡ Web app paling oke.
Jadi, mana yang paling bagus?
Jawabannya… tergantung kamu!
-
Kalau pengen selalu ada di kantong user → mobile app.
-
Kalau pengen akses mudah tanpa install → web app.
-
Kalau pengen performa tinggi dan serius → desktop app.
Kalau masih bingung, bisa juga mulai dari web app dulu, baru kalau sudah berkembang, dikembangin ke mobile atau desktop.
Intinya, memilih platform mobile, web, atau desktop bukan soal ikut tren, tapi soal cocok atau nggak sama kebutuhan dan budgetmu.