Biaya Membuat Aplikasi Mobile di 2025: Panduan Lengkap ala Santai

Kalau kamu lagi cari tahu biaya membuat aplikasi mobile di 2025, selamat, kamu ada di artikel yang pas. Banyak orang mikir bikin aplikasi itu murah, tinggal “hire developer” terus aplikasi langsung jadi. Kenyataannya nggak segampang itu. Ada banyak faktor yang bikin harga bikin aplikasi bisa beda jauh: ada yang cuma puluhan juta, ada juga yang sampai miliaran rupiah.

Nah, biar kamu nggak bingung, artikel ini bakal bahas biaya bikin aplikasi mobile dari A sampai Z, lengkap dengan tips hemat budget, plus gambaran realistis kalau kamu mau bikin aplikasi tahun ini. Kita bahas dengan bahasa santai, kayak ngobrol nongkrong aja, jadi gampang dicerna.


Kenapa Biaya Membuat Aplikasi Mobile Bisa Mahal Banget?

Pertanyaan klasik: kenapa kok bisa mahal? Jawabannya mirip kayak beli motor atau mobil: tergantung merek, model, dan fiturnya.

Fitur Aplikasi

Mau aplikasi sederhana kayak katalog produk? Itu pasti lebih murah dibanding aplikasi “super app” ala Gojek. Makin banyak fitur canggih—misalnya pembayaran online, integrasi AI, atau real-time chat—makin tebal juga dompet yang harus disiapin.

Platform yang Dipilih

  • Android: biasanya lebih murah karena banyak developer lokal jago Android.

  • iOS: agak mahal karena syarat masuk App Store ketat, dan user iPhone biasanya memang segmen premium.

  • Cross-platform (Flutter, React Native, .NET MAUI): jadi favorit di 2025, karena sekali coding bisa jalan di Android & iOS. Lumayan ngirit.

Desain Tampilan (UI/UX)

Kalau kamu puas pakai desain standar, budget bisa ditekan. Tapi kalau pengin desain kece, full custom, animasi halus, transisi mulus—ya jelas lebih mahal.

Siapa yang Ngerjain

  • Freelancer: biasanya lebih murah, tapi harus selektif biar nggak ketipu.

  • Software house lokal: lebih profesional, ada jaminan kualitas, tapi harga lebih tinggi.

  • Software house luar negeri: kualitas top, tapi budget bisa bikin kaget.


Kisaran Biaya Bikin Aplikasi Mobile 2025

Biar ada gambaran, ini kisaran harga bikin aplikasi tahun ini:

Aplikasi Sederhana (Rp 30 – 80 juta)

Contoh: katalog produk, aplikasi company profile, aplikasi event sederhana. Fiturnya basic.

Aplikasi Tingkat Menengah (Rp 80 – 200 juta)

Contoh: marketplace kecil, aplikasi booking, atau aplikasi internal perusahaan. Biasanya ada login, pembayaran, notifikasi, dashboard admin.

Aplikasi Kompleks / Enterprise (Rp 200 juta – 1 M+)

Contoh: e-commerce besar, super app (kayak Gojek/Grab), aplikasi AI/IoT, atau aplikasi dengan big data.


Jangan Lupa: Biaya Maintenance

Banyak yang mikir bikin aplikasi itu sekali bayar, beres. Padahal nggak. Ada biaya tahunan buat maintenance (sekitar 15 – 20% dari total biaya).

Maintenance penting buat:

  • Update keamanan

  • Fix bug

  • Tambahin fitur baru

  • Sesuaiin sama update Android/iOS terbaru

Tanpa maintenance, aplikasi kamu bisa gampang error atau bahkan hilang dari store.


Android vs iOS: Mana yang Lebih Mahal?

Biar lebih jelas, coba kita bandingin:

Platform Kisaran Biaya Plus Minus
Android Rp 30 – 200 juta Market gede, banyak user Device fragmentasi banyak, testing ribet
iOS Rp 50 – 300 juta User premium, stabil Biaya tinggi, approval ketat

Kalau target kamu Indonesia, Android lebih aman. Tapi kalau targetnya global atau user premium, iOS layak banget.


Biaya Aplikasi Cross-Platform di 2025

Framework kayak Flutter, React Native, atau .NET MAUI bikin biaya lebih efisien.

  • Sekali coding → bisa dipakai di Android + iOS.

  • Lebih hemat waktu + biaya.

  • Cocok buat startup yang mau ngetes ide dulu.

Kisaran biaya cross-platform: Rp 70 – 250 juta.


Biaya Tambahan yang Sering Lupa Dihitung

Selain development, ada biaya lain:

  • Server & hosting (cloud): Rp 500 ribu – Rp 5 juta/bulan

  • Domain & SSL: Rp 200 ribu – Rp 1 juta/tahun

  • API premium (Google Maps, Payment Gateway, dll.): Rp 1 – 20 juta/tahun

  • Marketing & launching: Rp 5 – 50 juta

Kalau ditotal, biaya bikin aplikasi bisa lebih gede daripada ongkos bikin awal.


Tips Hemat Bikin Aplikasi Mobile

  1. Mulai dari MVP (Minimum Viable Product) → bikin versi sederhana dulu buat tes pasar.

  2. Pakai framework cross-platform biar sekali coding langsung multiplatform.

  3. Cari developer lokal dengan portofolio oke.

  4. Gunakan template UI/UX biar nggak perlu desain custom mahal.

  5. Atur roadmap fitur: nggak semua fitur harus langsung ada di versi 1.0.


Lama Waktu Bikin Aplikasi Mobile

Selain biaya, durasi juga penting:

  • Aplikasi sederhana: 1 – 3 bulan

  • Aplikasi menengah: 3 – 6 bulan

  • Aplikasi kompleks: 6 – 12 bulan+

Makin jelas requirement kamu, makin cepat aplikasi selesai.


Kesimpulan

Jadi, biaya membuat aplikasi mobile di 2025 itu fleksibel banget. Dari Rp 30 juta sampai miliaran rupiah, tergantung fitur, platform, dan siapa yang ngerjain.

Kalau budget terbatas, fokus dulu ke MVP atau versi cross-platform. Kalau udah siap scale up, baru bikin full-featured. Ingat, bikin aplikasi bukan sekadar “punya apps”, tapi investasi bisnis jangka panjang. Jadi, rencanain matang ya!

Leave a Comment